Kitatidak pernah memilih mahu mendewasa bagaimana, tapi ternyata kita tetap sajadewasa. Jika ditanya apa yang paling mendewasakan kita, jawabnya mudah, airmata.
Kitamembuang banyak air mata untuk akhirnya tiba di titik ini, di titik untuktersenyum sahaja saat mengenangkan luka-luka lama.